Tidak ingin disebut latah, Pemkot Semarang sampai detik ini dikabarkan merasa belum perlu menutup lokalisasi Sunan Kuning. Untuk menutup sebuah lokalisasi, dibutuhkan kajian mendalam termasuk memikirkan bagaimana dampak dan nasib para pekerja seks setelah penutupan. Hendi bahkan tidak menargetkan kapan akan menutup dan menyebutkan untuk membiarkan mengalir saja.
Saat ini di kota Semarang terdapat dua lokalisasi besar yakni Sunan Kuning dan Gambilangu atau GBL. Sampai sekarang pro kontra penutupan lokalisasi itu masih terjadi di masyarakat. Di SK saat ini terdapat sekitar 560-an anak asuh dengan 120 wisma dan karaoke. Sejumlah penghuni mengaku hanya pasrah pasca penutupan Dolly di Surabaya, jika nantinya akan berdampak di Semarang. (hid)
